Minggu, 30 Mei 2010

MiracLe of Islam

Dalam Al Qur'an, Nabi Nuh sebagai salah satu dari lima nabi terbesar mempunyai peranan yang sangat khusus untuk melakukan apa yang diperintahkan oleh Allah melalui wahyu. Allah mengutus Nuh untuk memperingatkan orang-orang untuk bertobat dan berhenti menyembah berhala, dan harus segera kembali ke aturan Allah karena jika tidak, Allah akan memberikan hukuman sebagai hukuman atas kelakuan mereka.

Setelah selama ini Nabi Nuh terus mencoba memperingatkan mereka untuk bertobat, maka Tuhan memerintahkan Nuh untuk membangun sebuah bahtera untuk menyelamatkan diri sendiri dan Umat (orang) dan masing-masing sepasang binatang. Mereka yang diselamatkan adalah orang-orang yang diberi hak yang benar melalui perilaku yang baik, tapi salah satu anak Nuh tidak mendapatkan hak itu dan iri. (Foto dari: AnswerInGenesis)

Dalam menghadapi berbagai penghinaan dan caci maki, nabi Nuh selesai membangun bahtera di gunung. Segera setelah bangunan itu, Allah menciptakan banjir besar yang menggenangi seluruh negeri, sehingga tidak ada yang bisa diselamatkan kecuali mereka yang telah ke dalam bahtera

Dalam Quran suci dijelaskan oleh surat-surat dan ayat-ayat tentang kisah Nabi Nuh terutama pada Surat Nuh dan Surat Hud.

Itu terjadi karena generasi Nuh yang menyembah patung-patung yang mereka sebut dewa. Mereka percaya bahwa para dewa akan membawa kebaikan bagi mereka, melindungi mereka dari kejahatan dan menyediakan semua kebutuhan mereka. Mereka memberi nama untuk berhala mereka seperti orang-orang saleh yang telah meninggal sebelum kemudian mereka mengabadikan dengan membuat patung ini.

Ibnu Abbas menjelaskan: "Setelah kematian orang-orang benar, iblis berbisik kepada umat-Nya untuk membangun patung-patung di tempat di mana mereka digunakan untuk duduk Mereka melakukan ini. Tapi ini tidak menyembah patung itu sampai generasi yang akan datang menyimpang dari jalan yang benar dari kehidupan Lalu mereka menyembah mereka sebagai berhala mereka.. "

Distrust Allah adalah tragedi besar yang tidak hanya kehilangan kebebasan, yang mencapai efek serius dan menghancurkan pikiran manusia juga. Allah SWT menciptakan manusia dan pikirannya dengan tujuan yang ditetapkan pada pencapaian yang paling penting adalah pengetahuan bahwa Allah sendiri adalah Pencipta dan yang lain adalah budak. Oleh karena itu, percaya kepada Allah, atau politeisme, akan menyebabkan hilangnya kebebasan, penghancuran pikiran, dan tidak adanya tujuan mulia dalam kehidupan.

Ingat, Allah akan memberikan hukuman kepada orang-orang pemberontak dalam lingkungan bahwa meskipun ada orang-orang yang menaati, tetapi Dia (Allah) selalu memberikan peringatan pertama melalui Rasul Nya dan Rosul. Sekarang peringatan-peringatan itu dapat secara jelas kita ketahui melalui Al Qur'an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

prismotube

Keinsafan - krabat



More Videos & Games at 1m1f video
بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم